Dzulhijjah yang Tidak Kalah Istimewa dengan Ramadhan


idul qurbanTinggal hitungan hari lagi umat muslim akan memasuki bulan kelima dalam tahun Hijriyah, Dzulhijjah. Seperti halnya bulan Ramadhan yang penuh keistimewaan, bulan ini juga memiliki banyak keistimewaan selain kebahagiaan merayakan hari raya Idul Adha. Beberapa keistimewaan tersebut saya rangkum dalam tulisan ini. Semoga bisa menjadi motivasi kita untuk memperbanyak amalan kita 🙂

1. Terdapat kewajiban “haji” yang merupakan amalan teristimewa

Kenapa disebut teristimewa? ibadah haji dapat dikatakan puncak dari pengalaman rohani seorang muslim karena dalam haji, seseorang juga melaksanakan ibadah-ibadah lainnya seperti sholat, puasa, zakat (berupa kurban), mengaji, berdzikir, dan sebagainya. Haji yang mabrur setara dengan berjihad di jalan Allah seperti disabdakan Rasulullah S.A.W. dalam hadits-nya:

“Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah SAW ditanya: “Amal ibadah apakah yang paling utama?” Beliau bersabda: “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Dikatakan (kepadanya): “Kemudian apa?” Beliau bersabda: “Jihad di jalan Allah.” Dikatakan (kepadanya): “Kemudian apa?” Beliau bersabda: “Haji yang mabrur.” ( HR. Al-Bukhari dan Muslim)

kesetaraan haji dengan jihad ini juga terdapat dalam hadits riwayat Bukhari lainnya,

“Dari Aisyah Ra ia berkata, aku bertutur: ‘Ya Rasulullah kami melihat bahwasanya berjihad adalah amal ibadah yang paling utama, apakah kami (para wanita) tidak berjihad? Maka beliau bersabda: ‘Bagi kalian (kaum wanita), jihad yang paling utama adalah haji mabrur’.”

Dengan memahami dalil-dalil di atas, seharusnya tidak ada alasan pula bagi seorang muslim untuk takut kalau-kalau meninggal saat berhaji karena insyaAllah jika hajinya tergolong mabrur ia mati dalam keadaan syahid seperti orang-orang yang mati saat beperang membela agama Allah. Menurut informasi yang penulis dapat, mabrur itu sendiri didefinisikan sebagai kondisi ketika seorang yang telah berstatus haji menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, bersedia meninggalkan segala bid’ah yang dikerjakan masyarakat pada umumnya, dan tidak mengulangi perbuatan maksiat yang pernah dilakukannya. Status mabrur ini juga termasuk prakondisi bahwa biaya yang digunakan untuk pergi haji haruslah berasal dari usaha yang halal.

Saya tidak akan menulis terlalu banyak di sini mengenai hal ini karena masih ada empat poin lagi yang ingin saya ceritakan tentang keistimewaan bulan Dzulhijjah. Hal-hal “istimewa” lainnya seputar haji dapat Anda baca di sini, sini, atau di sini. Terkait dengan haji ini, ternyata juga banyak hadits-hadits palsu (dhaif), Anda dapat mengeceknya di sini. Saya rekomendasikan Anda untuk membacanya karena Abul a’la Al Maududi berkata:

…jika iman berharga untuk Anda, maka seharusnya tidak ada keberatan pada diri Anda untuk mempelajari hal-hal yang dapat melindungi harta Anda yang paling berharga itu setidaknya satu jam dari waktu hidup Anda sehari 🙂



2. Sepuluh hari pertama adalah hari-hari terbaik sepanjang tahun, maka amal baik apa saja yang dikerjakan pada masa-masa ini menjadi amal yang sangat dicintai Allah, bahkan lebih daripada jihad.

Oke, tanpa kita tahu apa sebabnya saja, kita sudah bisa melihat dari ibadah haji yang memang jatuh pada waktu-waktu ini, kemudian puasa “Arafah” yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, lalu ada pula hari raya Idul Adha saat para hewan kurban ‘mati syahid’ 😛 jatuh pada tanggal 10 bulan ini. Namun, ternyata bukan karena itu saja sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah menjadi spesial, Imam Al Bukhari telah meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas r.a. dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda:

“Tidaklah ada amal yang lebih utama daripada amal-amal yang dikerjakan pada sepuluh hari Dzulhijjah ini.” Lalu para sahabat bertanya, “Tidak juga Jihad?” Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab,”Tidak juga Jihad, kecuali seseorang yang keluar (untuk berjihad) sambil mempertaruhkan diri (jiwa) dan hartanya,lalu kembali tanpa membawa sesuatupun.” (HR. Bukhari)

Amalan-amalan yang dianjurkan dalam hari-hari ini antara lain:

  • memperbanyak takbir, tahlil, tahmid, dan dzikir
  • memperbanyak sholat sunnah
  • berpuasa ‘Arafah
  • berqurban


3. Puasa “Arafah” yang bisa menghapus dosa dua tahun

“Puasa Arafah menghapus dosa-dosa (kecil) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim).

Mungkin banyak dari Anda yang sudah pernah atau bahkan familiar dengan hadits di atas. Tentang waktu puasa Arafah ini sendiri biasanya setiap orang memiliki keyakinan yang berbeda. Ada yang mengasumsikan tanggal 9 Dzulhijjah menurut waktu di daerah tempat tinggalnya, ada pula yang menganut waktu Arab, yaitu pada hari jamaah haji di sana melakukan wukuf. Misalnya, kadang hari ‘Arafah di Arab tiba lebih dulu daripada hari ‘Arafah di Indonesia sehingga ada orang Indonesia yang berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah menurut waktu Indonesia. Saya pikir hal ini tidak masalah selama semuanya diniatkan sebagai ibadah “puasa hari ‘Arafah” yang untuk meraih ridho-Nya. Hanya saja, dari hadits-hadits yang saya temukan, puasa ‘Arafah ini memang selalu disebutkan “puasa pada hari ‘Arafah”, tidak ada yang menyebut secara eksplisit “puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah”. Sekali lagi, perbedaan ini saya kira tidak menjadi soal karena kalaupun puasa ‘Arafah itu tidak bersamaan dengan hari ‘Arafah di padang ‘Arafah, insyaAllah puasa tersebut mendapat pahala berpuasa di hari-hari mulia di bulan Dzulhijjah

4. “Berqurban” merupakan amalan yang paling dicintai Allah pada hari Nahr atau Idul Adha

Saya kutipkan hadits Rasulullah berikut ini:

“Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)

Beruntunglah kita yang masih bisa berqurban, baik atas nama pribadi maupun keluarga. Sekedar info saja, berikut ini saya kutipkan data harga hewan qurban tahun 2008 / 1429 H.
harga-hewan-kurban-2008
Hmm, masih ada waktu satu minggu untuk menghitung-hitung budget 😛
Kalo Anda pengen banget bisa qurban tapi uang tetap tidak mencukupi, mungkin join dengan teman-teman Anda bisa menjadi solusinya. InsyaAllah nggak akan mengurangi pahala kok…Allah tahu seberapa besar kemampuan hamba-Nya. Hehe.

Akhir kata, semoga Allah berkenan untuk mempertemukan kita semua dengan bulan Dzulhijjah dan memberikan kemudahan bagi kita untuk dapat melaksanakan rangkaian ibadah pada bulan tersebut, sebagai ungkapan syukur kita atas karunia-Nya. Amin.

Leave a comment

4 Comments

  1. Ini bukan termasuk bagian dari publikasi hewan kurban kan,. 😀

    Reply
  2. danummurik

     /  November 29, 2008

    Hallo kawan salam kenal.
    Sekedar info Maryamah Karpov sudah terbit, saya ada sedikit mengulas di blogku.

    Salam,

    http://danummurik.wordpress.com

    Reply
  3. aTa

     /  December 2, 2008

    hahaa…jualan kambing mba…???
    teman saya yg suka naik gunung nanya ke saya…kira2 klo naik haji BACKPACKER boleh ga ya???gmn mba?

    Reply
  4. wElah..Ega promosi embek toh…

    Reply

Wait! Don't forget to leave a reply here.. :D